World Wide Web (www)
Pengertian
Menurut Sutarman, S.Kom “World
Wide Web adalah jaringan beribu-ribu computer yang dikategorikan menjadi dua :
Client dan server dengan menggunakan software khusus membentuk sebuah jaringan
yang disebut jaringan client-server” (Sutarman,S.Kom, 2003).
Disebut secara singkat dengan W3,
“Web”. Ada yang menyebutnya dari kata Webster (kamus mendunia). Ada juga yang
menyebutnya sebagain jaringan laba-laba.
Web merupakan pelayanan internet
terdistribusi dengan konsep hypertext antardokumer yang menggunakan bahasa HTML
(Hyper Text Markup Language) untuk format dokumen. WWW menggunakan protocol
perantara untuk mengaksesnya, yaitu dengan HTTP = Hyper Text Transfer Protocol.
WWW menyediakan akses ke berbagai pelayanan, mirip dengan Gopher, tetapi WWW
memperbolehkan user untuk menuliskan teks guna mencari dokumen lain dalam
kemasan hypertext.
Untuk membuat item Hypertext,
dikembangkan sebuah bahasa pemrograman khusus yang memungkinkan pengikatan
alamat WWW atau file dalam sebuah dokumen. Sesuai dengan fungsinya bahasa
pemrograman ini disebut HyperText Mark up Language (HTML). File semacam itu
anda kenali pada ekstensi html.
Dokumen HTML merupakan teks ASCII
dengan penandaan atau pengkodean khusus. Pengkodean ini menunjukkan format atau
interpretasi sebuah teks. Pemformatan tidak dilakukan langsung pada teks
seperti umumnya pada program pengolah kata tetapi melalui kode yang ditandai di
awal dan akhir sebuah pemformatan. Untuk menandai sebuah teks sebagai judul
sebuah dokumen harus dilakukan pengkodean berikut :
<TITLE>
Judul dokumen </TITLE>
Sejarah & Perkembangannya
Penemu situs Web adalah Sir
Timothy Jhon Bermers-Lee, sedangakan situs web yang tersambung dengan jaringan
pertama kali muncul pada tahun 1991. Maksud dari timothy ketika merancang situs
web adalah untuk memudahkan tukar menukar dan memperbaharui informasi pada
sesama peneliti di tempat ia bekerja. Pada tanggal 30 april 1993, CERN (tempat
dimana timothy bekerja) mengumumkan bahwa www dapat digunakan secara garatis oleh
public. (YM Khosuma Ardana, F.T., Pho menyelesaikan website 30juta,
Jasa Kom.).
WEB 1.0
Adalah generasi pertama dari website di internet. Pada tipe
ini pengunjung hanya bisa mencari (searching) dan melihat-lihat (browsing) data
informasi yang ada di web. Jadi web tipe ini terlihat seperti papan pengumuman
di dunia maya.Dalam hal ini pengunjung tidak ada proses input data ke website.
World wide web pertama kali menemukan bentuknya di November
1990. Hingga tahun 1993, jaringan internet berkembang demikian pesatnya.
Perkembangan jaringan internet up to (seperti promosi ISP saja ) 341,000% .
Layanan yang internet kala itu masih berkisar diantara
static website yang saling dihubungkan dengan hyperlink. Umumnya website
berformat “brosur online” – website yang menyampaikan informasi satu arah –
umumnya berbentuk profile, portal berita, toko online, layanan email, dll. Web
kala itu dihuni oleh website-website yang di desain menggunakan table dan
flash. Contohnya adalah DotCom Bubble Burst, atau DotCom Crash, atau DotCOm
Doom.
Tahun 1998, Google berdiri dan internet menjadi semakin
mudah untuk dijamah. di kala itu potensi website dengan format portal berita
dan toko online (seperti amazon.com) di lirik besar-besaran oleh investor. Di
US, dana jutaan dollar diinvestasikan untuk masuk ke bidang online yang
sayangnya, tidak semua website dengan modal jutaan dollar tadi dapat
menghasilkan. Pada pertengahan 2000, gelembungan dana (bubble) yang masuk ke
internet pecah (burst) juga. Dana yang masuk tidak berputar kembali menjadi
keuntungan.
WEB 2.0) 2001 – 2010 :
Era pengembangan web kedua (Web 2.0) di mana pengunjung
mulai dapat melakukan interaksi dengan diatur oleh sistem yang ada pada web.
Web 2.0 sendiri merupakan sebuah istilah yang pertama kali dicetuskan pada
tahun 2003 oleh O’Reilly Media, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0
pertama di tahun 2004.
Web 2.0 memiliki beberapa ciri mencolok yaitu share,
collaborate dan exploit. Di era Web 2.0 sekarang, penggunaan web untuk berbagi,
pertemanan, kolaborasi menjadi sesuatu yang penting. Web 2.0 hadir seiring
maraknya pengguna blog, Friendster, Myspace, Youtube dan Fickr. Jadi disini
kehidupan sosial di dunia maya benar-benar terasa.
Banyak perusahaan online tumbang di masa DotCom Bubble
burst, namun banyak juga yang bertahan. Google, Yahoo, Amazon dan eBay adalah
beberapa diantaranya. Kehancuran selalu menyisakan pemain berkualitas yang
bertahan. Dari keruntuhan DotCom Bubble burst tersebut, wajah world wide web
perlahan mulai berubah.
Di tahun 2001, wikipedia di luncurkan. Apple mendirikan
iTunes. Di tahun 2002, friendster di luncurkan. Perlahan, world wide web mulai
di huni oleh website – website dengan karakteristik yang berbeda dengan website
– website yang eksis sebelum dotcom bubble burst. Website website tersebut
memiliki satu ciri mencolok bernama partisipasi sehingga pada tahun 2003,
istilah web 2.0 muncul.
Istilah web 2.0 tidak mengklasifikasikan world wide web
berdasarkan teknologinya, namun berdasarkan karakter website tersetbut. Istilah
web 2.0 juga memunculkan istilah web 1.0: Satu istilah untuk era sebelum web
2.0.
Pada garis besarnya, web 2.0 berbicara mengenai partisipasi.
hubungan komunikasi many-to-many. Jika pada era web 1.0 (era sebelum web 2.0,
dari 1990 hingga 2001) pengguna internet dengan mudah membrowse internet, namun
pengadaan konten di internet masih ‘dikuasai’ oleh para geek yang menguasai
bahasa HTML untuk membuat halaman web. Komunikasi yang terjadi pun hanya satu
arah: dari pemilik website ke pengunjungnya. Pada era web 2.0, pengadaan konten
di internet tidak lagi dikuasai oleh geek. Website – website yang digolongkan
ke dalam kategori web 2.0 (kita akan menuliskan lebih rinci tentang web 2.0 di
tulisan selanjutnya) memfasilitasi pengguna internet biasa untuk menuliskan
konten mereka sendiri: Website sharing foto seperti flickr, blog service
seperti wordpress.com, blogger.com, video sharing seperti YouTube, dll.
Komunikasi pun terjadi secara dua arah, dimana pengunjung web juga bisa
memberikan informasi.
WEB 3.0
Lambat laun kebiasaan dan kebutuhan orang di dunia maya
selalu berubah dan bertambah. Hal ini juga sejalan dengan semakin cepatnya
akses internet broadband dan teknologi komputer yang semakin canggih. Jika pada
telekomunikasi sudah mulai terdengar isu era 4G, begitu juga yang terjadi pada
dunia website yang juga memunculkan isu akan segera hadirnya era baru yaitu Web
3.0. Teknologi web generasi ketiga ini merupakan perkembangan lebih maju dari
Web 2.0 dimana disini web seolah-olah sudah seperti kehidupan di alam nyata.
Web 3.0 memiliki ciri-ciri umum seperti suggest, happen dan provide.
Jadi, disini web seolah-olah sudah seperti asisten pribadi
kita. Dengan menggunakan teknologi 3D animasi, kita bisa membuat profil avatar
yang sesuai dengan karakter, kemudian melakukan aktivitas di dunia maya seperti
layaknya di dunia nyata. Kita bisa berjalan-jalan, pergi ke mall,
bercakap-cakap dengan teman yang lain. Ya, Web 3.0 adalah dunia virtual kita.
Web 3.0 adalah generasi ketiga dari layanan internet
berbasis web. Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat
Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web, menulis sebuah artikel ilmiah yang menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana
bagi mesin untuk membaca halaman-halaman Web. Hal ini berarti bahwa mesin akan
memiliki kemampuan membaca Web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang
ini.
Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web Semantik, yang
memungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna, tapi
juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen software. Beberapa
ahli bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web Semantik itu sendiri. Keunikan dari Web
3.0 adalah konsep dimana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita
bisa meminta Web untuk mencari suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari
satu per satu dalam situs-situs Web. Web 3.0 juga mampu menyediakan
keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi yang ingin kita cari,
bahkan tanpa kita minta.
Web 3.0 terdiri dari :
Web 3.0 terdiri dari :
1.
Web semantik
2.
Format mikro
3.
Pencarian dalam bahasa pengguna
4.
Penyimpanan data dalam jumlah besar
5.
Pembelajaran lewat mesin
6.
Agen rekomendasi, yang merujuk pada
kecerdasan buatan Web
Web 3.0 menawarkan metode yang efisien dalam membantu
komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Web 3.0 juga
memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan kapasitas
yang luar biasa besar. Walaupun masih belum sepenuhnya direalisasikan, Web 3.0
telah memiliki beberapa standar operasional untuk bisa menjalankan fungsinya
dalam menampung metadata, misalnya Resource Description Framework (RDF) dan the
Web Ontology Language (OWL). Konsep Web Semantik metadata juga telah dijalankan
pada Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah development
platform, Jena, di Hewlett-Packard.
Perbedaan antara Web 1.0 dan Web 2.0
Web 1.0
|
Web 2.0
|
|
DoubleClick
|
-->
|
Google AdSense
|
Ofoto
|
-->
|
Flickr
|
Akamai
|
-->
|
BitTorrent
|
mp3.com
|
-->
|
Napster
|
Britannica Online
|
-->
|
Wikipedia
|
personal websites
|
-->
|
blogging
|
evite
|
-->
|
upcoming.org and EVDB
|
domain name speculation
|
-->
|
search engine optimization
|
page views
|
-->
|
cost per click
|
screen scraping
|
-->
|
web services
|
publishing
|
-->
|
participation
|
content management systems
|
-->
|
wikis
|
directories (taxonomy)
|
-->
|
tagging ("folksonomy")
|
stickiness
|
-->
|
syndication
|
Referensi :
- Nolden, Mathias (1996). World Wide Web di Internet. Jakarta: Elex Media Komputindo.
- Hakim, Zainal (2013). Perkembangan Teknologi Web. From http://www.zainalhakim.web.id/perkembangan-teknologi-web.html (diakses pada tanggal 15 Maret 2016)
- Hidayat, Rahmat (2010). Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: Elex Media Komputindo. From https://books.google.co.id (diakses pada tanggal 15 Maret 2016)
- Rapani (2009). Sejarah Perkembangan Web. From www.rapani-id.com/sejarah-perkembangan-web (diakses pada tanggal 15 Maret 2016)
- Simarmata, Janner (2010). Rekayasa Web. Jogjakarta: ANDI Yogyakarta. From https://books.google.co.id (diakses pada tanggal 15 Maret 2016)
- Ramadhani, Graifhan (2003). Modul Pengenalan Internet. From http://www.at-aub.ac.id/document/4_5pengenalan_internet.pdf (diakses pada tanggal 15 Maret 2016)
- Tung, Khoe Yao (1997). Teknologi Jaringan IntraNet. Jogjakarta: ANDI Yogyakarta. From https://books.google.co.id (diakses pada tanggal 15 Maret 2016)
- Hapsari, Septika. 2010. “Pembuatan Website Pada Google Original Movie Rental Pacitan”. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. 2 (2), 49. From http://ijns.org/journal/index.php/speed/article/view/1153/1141 (diakses pada tanggal 14 Maret 2016)
No comments:
Post a Comment