Light Red Pointer

Repeat... Sleep, Eat, Love, Peace, Code, Pray Until... Die.

Tuesday 7 April 2015

Miracle In Cell No. 7 (Movie)

Detail Film 

Judul : Miracle in Cell No.7 (English title) / Number 7 Room's Gift (Literal title)
Hangul : 7번방의 선물
Director : Lee Hwan-Kyung
Penulis Skenario : Lee Hwan-Kyung, Kim Hwang-Sung, Kim Young-Suk
Producer : Lim Min-Sub
Cinematographer : Kang Seung-Ki
Rilis : 23 January 2013
Durasi : 127 min
Genre : Drama / Comedy / Tearjerker / Prison / Father & Daughter / Law
Distributor : Next Entertainment World
Bahasa : Korea

Pemain

- Ryu Seung-ryong sebagai Lee Yong-gu
- Kal So-won sebagai Ye-sung
- Park Shin-hye sebagai Ye-sung dewasa
- Jung Jin-young sebagai Jang Min-hwan (Kepala Sipir)
- Oh Dal-su sebagai So Yang-ho (Narapidana)
- Park Won-sang sebagai Choi Chun-ho (Narapidana)
- Kim Jung-tae sebagai Kang Man-beom (Narapidana)
- Jung Man-shik sebagai Shin Bong-shik (Narapidana)
- Kim Gi-cheon sebagai Tetua Seo (Narapidana)

Sinopsis

   Lee Yong-gu adalah seorang ayah yang sangat mencintai putrinya, Lee Ye-sung berumur 6 tahun. Diceritakan bahwa Yong-gu mengalami keterbelakangan mental, tetapi putrinya cantik, lucu dan cerdas. Dia sangat mencintai putri satu-satunya itu. Suatu hari, Ye Sung ingin membeli sebuah tas kuning bergambar Sailor Moon, tetapi tas tersebut hanya tersisa satu-satunya di toko dan sudah dibeli oleh anak komisaris polisi. Kemudian ayahnya menjanjikan untuk membeli tas itu, dia memohon kepada orang yang membeli tas itu supaya dijualnya tetapi anak itu tidak menjual tas itu karena dia juga menyukai tas itu. Apalagi yang membeli adalah seorang komisaris polisi yang pastinya kaya.
   Anak Komisaris Jendral polisi yang bernama Ji Yeong ternyata baik hati, tidak seperti ayahnya yang sombong memukuli Lee Yong Go di toko. Setelah Lee Yong Go gajian, Ji Yeong menemui Lee Yong Go dan menunjukkan toko lain yang juga menjual tas Sailor Moon. Konflik pun dimulai, dalam perjalanan Ji Yeong terpeleset dan meninggal dunia. Lee Yong Go dituduh membunuh Ji Yeong karena kening Ji Yeong terluka dan disamping kepalanya ada batu bata sehingga Lee Yong Go dituduh memukul kepala Ji Yeong dengan batu bata padahal batu bata itu jatuh dengan sendirinya di kepala Ji Yeong ketika terjatuh. Lebih parah lagi, sesuai dengan pelajaran yang diterima Lee Yong Go ketika menjalani pelatihan sebagai tukang parkir, cara menyelamatkan orang yang pingsan adalah membuka celana agar pernapasan lebih longgar kemudian memberi pernapasan buatan dari mulut ke mulut. Karena itulah, Lee Yong Go dituduh selain membunuh juga melakukan pelecehan seksual kepada Ji Yeong. 
   Karena kasus itu, ayah dan anak ini pun terpisah. Ye-sung dikirim ke sebuah lembaga pengasuhan. Sedangkan, Yong Go dimasukan dalam sel penjara no.7, di mana sel tersebut memiliki tingkat keamanan tinggi. Penghuni lain di dalam sel tersebut menyadari kalau Yong Go adalah seseorang yang memiliki keterbelakangan mental.
    Karena kecerdasannya sangat rendah, Lee Yong Go tidak bisa membuat pernyataan yang bisa membela dirinya. Lebih celaka lagi, ayah Ji Yeong ternyata bukan hanya seorang Komisaris Jendral Polisi yang sombong tapi juga jahat dan kejam. Dengan kekerasan, ayah Ji Yeong memaksa Lee Yong Go untuk mengaku bahwa ia memang telah membunuh dan memperkosa Ji Yeong untuk balas dendam karena pernah dipukuli di toko. Si Komisaris jendral itu mengancam akan membunuh Ye Sung jika Lee Yong Go tidak menuruti perintahnya. Karena sangat sayang pada Ye Sung, Lee Yong Go terpaksa menuruti perintah ayah Ji Yeong walaupun akibatnya di pengadilan ia divonis hukuman mati. 
   Setelah dewasa Ye Seung yang menjadi seorang mahasiswi hukum, berusaha sangat keras di pengadilan untuk membuktikan bahwa sesungguhnya sang ayah tidak bersalah. Ye Sung diasuh oleh Kepala Sipir yang bernama Jang Min-Hwan. Pada akhirnya Ye Sung bisa membuktikan walaupun ayahnya yang sudah almarhum itu bodoh tapi ia bukan pembunuh dan pemerkosa anak-anak.  
  Pesan yang disampaikan pada film ini adalah bahwa tidak semua doa itu bisa terjawab sesuai keinginan manusia tetapi doa itu memiliki jawaban lain atas kehadiran maupun bantuan orang lain yang membuat kita dapat mensyukuri atas apa yang terjadi pada kehidupan kita dan juga perjuangan seorang ayah yang  benar-benar menyayangi anaknya dengan segala kekurangannya, juga sebaliknya kasih sayang seorang anak sebagai ungkapan rasa terimakasihnya kepada orang tua yang telah merawatnya walaupun orang tuanya tidak sempurna

Snapshoot

Lee Yong-Go Saat Memohon Keluarga Komisaris Jendral yang Sombong

Lee Yong-Go Saat Memasuki Penjara
 
Suasana di Cell No.7

Saat pengadilan berlangsung dan Lee Yong-Go divonis hukuman mati
 
Ye-Sung dewasa saat di pengadilan pembuktian bahwa ayahnya tidak bersalah


Source : Sinopsis Blogspot

No comments:

Post a Comment

© Fiyu Ang , AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena